ilustrasi adu jotos
AngkaSensitif - Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya, dikabarkan telah berkelahi dengan Asisten III, Abdullah Abadi. Kabar itu pun viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
Dari informasi insiden terjadi di depan kantor wali kota Prabumulih, Kamis (4/10) saat apel pagi. Saat itu, Ridho memberikan pengarahan pada ratusan PNS yang hadir.
Namun pada saat memberi pengarahan Ridho Yahya menyingung soal netralitas anak buahnya. Bahkan Ridho menyebut banyak pejabat di Prabumulih pro kotak kosong saat Pilkada Setentak 2018.
Abdullah yang saat bersamaan menjadi komandan upacara merasa tersinggung langsung mendatangi Ridho. Saat itulah pejabat itu nyaris adu jotos di hadapan ratusan ASN.
Beruntung ratusan ASN yang mengikuti upacara bertindak sigap. Keduanya pun langsung dipisahkan, Abdullah diminta untuk keluar dari lapangan agar situasi lebih tenang.
Setelah peristiwa terjadi, video keduanya viral dan menjadi perbincangan di media sosial. Menanggapi kabar viral itu, Ridho Yahya memberi jawaban melalui video singkat di akun instagram @humas.prabumulih. Ridho membantah kabar yang menyebut dia terlibat adu jotos dengan anak buah.
"Sebenarnya tak ada adu jotos, manalah Wali Kota Prabumulih mau ya adu Jotos. Adu jotos itu ndak ada, lempar-lemparan juga ndak ada," kata Ridho Yahya.
Meskipun begitu, Ridho tak membantah jika dalam apel dia menyinggung terkait politik dan aturan ASN. Dia mminta agar ASN yang terlibat politik praktis itu sadar dan mundur dari jabatannya.
Dalam pidatonya Ridho menyebut nama Asisten III, Abdullah dan pada saat itulah Abdullah menghampiri. Abdullah disebut marah dengan ucapan Ridho.
"Saya jelaskan kepada pegawai, bahwa agar kiranya siapa saja yang melawan aturan tentang ASN sadar, minimal dia mundur dari jabatannya. Kemudian ada salah satu asisten III, dia jarang masuk kantor, absennya banyak, tapi tetap saya pertahankan menjabat eselon II," imbuh Ridho Yahya.
0 comments:
Post a Comment